Open all | Close all

Kamis, 29 April 2010

Golongan Darah dan Masalah Kesehatan

Golongan darah ternyata tidak hanya menentukan ciri khusus darah dari suatu individu, tetapi juga bisa menentukan kepribadian serta kesehatan seseorang. Bagaimana kepribadian dan kesehatan dari empat golongan darah?

"Golongan darah bisa memberikan kunci kesehatan dan bahkan mempengaruhi kepribadian kita," kata Dr Peter J. D'Adamo, dokter naturopathic Kanada, seperti dilansir dari Bodyecology, Kamis (29/4/2010).

Dr D'Adamo dalam bukunya 'Eat/Live Right 4 Your Type' menjelaskan hubungan antara jenis darah A,B,O dan AB dengan pola makan, kesehatan dan kepribadian.

Para ahli di Jepang juga telah melakukan penelitian tentang golongan darah dan kepribadian sejak 60 tahun yang lalu. Bagi sebagian besar orang Jepang, faktor biologi dan genetika memiliki peran dalam menentukan kepribadian.

Berikut adalah beberapa contoh kepribadian dan kesehatan berdasarkan golongan darah menurut Dr Peter J. D'Adamo dan ayahnya James D'Adamo:

1. Darah A

Kepribadian
Cenderung bersifat kooperatif, peka, rajin, penuh gairah, cerdas, dan perfeksionis. Orang dengan golongan darah ini dapat menahan emosi sampai akhirnya meledak. Kebanyakan dari mereka adalah orang yang kaku dan tidak sabar.

Mereka sebenarnya memiliki jiwa kepemimpinan, tetapi stres dapat sangat berpengaruh terhadap sikap mereka.

Kesehatan
Golongan darah A cenderung memiliki sistem pertahanan yang sensitif. Terlalu banyak stres dapat melemahkan kekebalan tubuhnya lebih cepat daripada golongan darah yang lain.

Kebanyakan dari mereka memiliki masalah asam lambung yang rendah bahkan sejak dilahirkan, maka diperlukan makanan yang mengandung lebih banyak protein. Menggunakan enzim pencernaan seperti susu berprotein, makanan dan minuman fermentasi adalah keharusan bagi orang dengan golongan darah A.

2. Darah B

Kepribadian
Orang yang bergolongan darah B cenderung lebih seimbang, mereka berpikir seperti darah A namun ambisius seperti darah O. Mereka memiliki empati, mudah memahami pemikiran orang lain, namun sering ragu-ragu untuk menghadapi tantangan. Mereka terkenal sebagai 'bunglon' karena sangat fleksibel.

Kesehatan
Orang yang memiliki golongan darah B memiliki sistem kekebalan yang kuat, tetapi rentan terhadap infeksi virus yang berkembang lambat, seperti lupus dan kelelahan kronis.

Mereka juga mungkin mengalami masalah dengan gula darah yaitu hipoglikemia (kadar gula darah rendah), terutama jika mereka makan makanan yang salah.

3. Darah AB

Kepribadian
Orang dengan golongan darah AB cenderung menjadi sangat menarik dan populer. Mereka tidak memusingkan hal-hal kecil dan terlihat sebagai orang yang religius.

Tidak ada hal yang membosankan bagi orang yang bergolongan darah AB. Tapi hanya ada sekitar 2 sampai 5 persen dari populasi yang bergolongan darah AB.

Kadang-kadang sulit untuk menjadi orang dengan golongan darah AB. Mereka tidak suka dibatasi. Jika merasa sangat dikekang, mereka akan keluar jalur dan melakukan hal-hal dengan cara mereka sendiri.

Kesehatan
Seperti halnya dengan golongan darah A, orang dengan golongan darah AB bereaksi buruk terhadap stres. Mereka lebih kuat dan lebih aktif daripada tipe darah A, tapi mereka perlu memperhatikan tingkat stres sehingga dapat berkompromi dengan sistem kekebalan tubuh mereka.

4. Darah O

Kepribadian
Orang dengan golongan darah O cenderung menjadi penyendiri. Namun, mereka memiliki jiwa pemimpin, intuitif, fokus, mandiri dan berani.

Kesehatan
Orang bergolongan darah O dapat menangani stres lebih baik dari golongan darah lainnya. Mereka memiliki sistem kekebalam tubuh yang kuat, mereka sangat aktif baik fisik atau mental.

Orang dengan golongan darah O cenderung memiliki aliran darah yang lambat. Diperlukan banyak latihan yang kuat sekitar satu jam setiap hari untuk mengatasi hal tersebut.

Tapi menurut Dr D'Adamo, ada banyak faktor lain yang juga mempengaruhi kepribadian seseorang. Tapi setidaknya golongan darah dapat menjadi petunjuk yang berharga untuk memahami keunikan seseorang.


sumber:http://health.detik.com/read/2010/04/29/133040/1347795/766/golongan-darah-dan-masalah-kesehatan

Minggu, 18 April 2010

PERSAHABATAN

Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.

Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:

* kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
* simpati dan empati.
* kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
* saling pengertian.

Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong. Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekadar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama.

Disiplin-disiplin utama yang mempelajari persahabatan adalah sosiologi, antropologi dan zoologi. Berbagai teori tentang persahabatan telah dikemukakan, di antaranya adalah psikologi sosial, teori pertukaran sosial, teori keadilan, dialektika relasional, dan tingkat keakraban.